BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kerangka pemikiran dari pendekatan baru
tersebut merupakan prinsip dasar dari konsep HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point) dan Indonesia telah menerapkan sistem pembinaan mutu
dengan Program Manajemen Mutu Terpadu yang pada hakekatnya merupakan aplikasi
konsep HACCP yang telah disesuaikan dengan kondisi pengolahan di Indonesia (Nuryani et al., 2007).
Dengan memenuhi persyaratan dalam
penanganan maupun pengolahan, maka diharapkan hasil pengolahan dapat memenuhi
standar mutu yang ditetapkan baik secara nasional maupun internasional.
Kontinuitas mutu produk sangat penting guna meningkatkan kepercayaan luar
negeri terhadap mutu suatu produk sehingga produk tersebut dapat ditemui di
pasar Internasional. Oleh karena itu produsen/pengolah harus semaksimal mungkin
memenuhi keinginan negara importir demi menjaga pasaran dan kontinuitas
usahanya yang pada akhirnya mampu memberikan devisa bagi Negara (Nuryani et al., 2007).
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi analisa
bahaya, titik-titik kritis pada proses
pengolahan udang beku pada Industri Pengolahan Udang Black Tiger (Penaeus monodon) Beku dalam bentuk Ebi
Furai di PT. Sekar Katokichi Desa Pucang Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
Jawa Timur, mengidentifikasi CCP pada pembekuan udang, mengevaluasi cara
pengawasan dan pengendalian mutu pada pengolahan udang beku dan seberapa jauh
kesesuaiannya dengan konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point),
Mengevaluasi kelayakan dasar dan tingkatan
penerapan HACCP dari Industri Pengolahan Udang Black Tiger (Penaeus monodon) Beku dalam bentuk Ebi
Furai di PT. Sekar Katokichi Desa Pucang Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
Jawa Timur (Sudarmaji, 2005).
Makalah ini diharapkan berguna untuk
mengevaluasi sistem pengendalian mutu yang diterapkan pada pengolahan udang
beku dan memperbaiki sistem apabila terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan,
sebagai dokumen yang menggambarkan kelayakan mutu dan keamanan pangan bagi
pengusaha dan pemerintah daerah yang bersangkutan dan meningkatkan mutu produk
udang beku melalui perbaikan manajemen mutu sehingga mampu bersaing dan dapat diterima
di pasar internasional (Nuryani et al.,
2007).
0 comments:
Post a Comment